Terassulsel.com:Barru- Hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi beberapa waktu yang lalu di wilayah Kabupaten Barru khususnya, hingga kini masih menyisakan dampak.

Seperti yang di alami beberapa petani yang tinggal di Dusun Nepo,Desa Nepo,Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Puluhan hektar sawah mereka yang sudah ditanami padi hingga sampai saat ini masih tergenang air, dan kemungkinan besar akan gagal panen tahun ini.

Dari pantauan awak media online ini di lokasi pada Jumat (17/2/2023) nampak air yang merendam Sawah petani ada yang setinggi lutut orang dewasa bahkan ada sampai satu meter tingginya.

Terlihat pula padi yang sudah di tanam beberapa waktu yang lalu kini sudah terlihat layu dan batang nya sudah mulai membusuk.

Ketua Kelompok Tani Taunepo Darman(41) saat ditemui mengatakan, dua hari yang lalu sawah petani sudah tergenang air sehingga saya prihatin melihat kondisi ini.

“Dua hari yang lalu sawah petani sudah tergenang air tentu nya kami prihatin selaku ketua kelompok tani atas kejadian ini, Banjir tersebut diakibatkan luapan air disini tidak bisa melewati gorong-gorong karena gorong-gorong tersebut lebih tinggi,”ungkap Darman.

Ia berharap, kepada pihak kereta api dan pemerintah terkait untuk mencarikan solusi terkait masalah yang dihadapi para petani disekitar.

“Kami mewakili masyarakat khususnya para petani yang ada disekitar rel kereta api yang terdampak banjir agar kiranya pihak kereta api dan pemerintah terkait agar mencarikan solusi terkait permasalahan yang di hadapi para petani sekitar rel,”tambahnya.

Senada yang disampaikan petani lainnya Majid (35) ia mengaku dulu Sebelum ada penimbunan Rel, Alhamdulillah hasil panen sawah saya kurang lebih satu ton.

“Sebelum pembangunan rel kereta api tersebut Alhamdulillah kami bisa panen kurang lebih satu ton dengan luas sawah sekitar 50 are, setelah ada nya pembangunan rel kereta api ini cuma tiga karung gaba hasil panen kami,”sebut Majid.

Kepala Desa Nepo Muhammad Toaha Saat ditemui di lokasi yang kebetulan melintas wilayah tersebut mengatakan,” pernah mengajukan tapi belum ada tanggapan solusi, mudah mudahan di tahun 2023 ini bisa ada solusi dari pihak terkait,”ucap singkat Pak Desa.

 

(Bst)

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *